Rabu, 07 Oktober 2015

batik surabaya

Batik Surabaya dan Penjelasannya

Batik Surabaya berbeda dengan batik lainnya, dimana batik Surabaya sulit ditelusuri sejarah perkembangannya, hal itu disebabkan karena surabaya dulunya merupakan daerah transit perdagangan. Tapi pada umumnya batik Surabaya tidak mempunyai perbedaan yang yang jauh dengan batik lainnya seperti batik Kenongoyang bersal dari Sidoarjo maupun batik Madura.
Namun apabila anda mengamati lebih dalam mengenai Batik Surabaya, maka akan terdapat perbedaan yaitu konsep warna batik Surabaya lebih kuat dan berani seperti gambaran orang Surabaya yang berani dan kuat. Batik surabaya memiliki ciri yang khas yaitu, motif Kembang Semanggi, perahu khas Surabaya, Ayam Jago dalam legenda Sawunggaling  serta ikan Sura dan Buaya.

Contoh motif batik surabaya adalah batik motif semanggi, semanggi merupakan makanan khas Surabaya yang keberadaannya kini mulai punah. Semanggi berwarna hijau cerah akan sangat pas jika dikobinasikan dengan warna cerah lain seperti, biru, merah dan hijau.

Motif batik khas Surabaya lainnya adalah motif kapal. Seperti motif  Ujung Galuh yang proses pembuatannya diambil dari cerita Ujung Galuh. Menceritakan, Raden Wijaya, sebagai orang yang mendirikan kerajaan Majapahit berperang dengan tentara Tar-Tar di sungai Kalimas yang bermuara di Ujung Galuh. Ujung Galuh merupakan cikal bakal berdirinya kota Surabaya. Ada juga motif Cheng Ho yang terinspirasi kapal yang digunakan Laksamana Chengho yang pernah mampir di sungai Kalimas Surabaya.

Ada lagi motif Sawunggaling. Motif ini berasal dari kisah Joko Berek yang suka adu ayam. Joko Berek sendiri adalah nama asli Sawunggaling. ada lagi satu batik khas kota Pahlawan yang cukup dikenal yakni batik Mangrove (bakau) atau yang lebih dikenal dengan batik “SeRU” (Seni batik Mangrove Rungkut). Batik mangrove yang sudah pernah dipamerkan antara lain motif aegieeras comiculatum, a. floridum, avieennia alba, bruguiera cylindrical, lummitzera racemaso, acanthus ilicifolius, xycarpus granatum dan sebagainya.

Selasa, 29 September 2015

Batik yogyakarta



Batik yogyakarta


Batik merupakan bagian dari budaya yang dimiliki orang jawa. Khusus di daerah Yogyakarta mempunyai berbagai macam variasi batik tersendiri. nah berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai berbagai macam motif batik yogyakarta :

1. Motif Ceplok, Grompol
Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain
2. Motif batik Kawung
Motif batik kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universa
 3. Motif batik Parang
Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. panggilan jawa motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidahMotif parang dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Parang Rusak
parang rusak sendiri diartikan sebagai pertarungan antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan akan menang.
b. Parang barong
parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri sehingga dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
 4. Motif Batik Lereng
Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama disediakan untuk keluarga istana kerajaan
 5. Motif batik Nitik
Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan orang truntum

6. Motif batik Semen
Semen, diartikan sebagai tumbuh. Polanya terinspirasi oleh alam, hal itu ditunjukkan dengan gaya daun, gunung, hewan, biasa digunakan pada acara umum, serta masyarakat umumnya juga biasa memakai dalam kesehariannya.

batik solo



 batik solo                                                  
           Solo merupakan kota yang ramai terletak di wilayah karesidenan surakarta berada di wilayah provinsi jawa tengah. Solo hingga kini terkenal dengan masih lekatnya budaya Jawa. Solo mempunyai tekat untuk terus melestarikan budaya jawa dengan menggunakan slogan yang kini terkenal dengan The Spirit of Java.

Solo kini juga terkenal dengan ikon batik, batik solo dijadikan juga andalan wisatawan ketika berkunjung ke solo, terutama wilayah yang menjadi pusat sentra batik solo adalah di kampung batik laweyan dan kawasan kampung wisata batik kauman. batik solo sendiri menjadi produk lokal andalan yang sudah terkenal di Indonesia dan sudah di export ke luar negeri.

Batik sendiri merupakan ciri khas budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pada jaman dahulu perempuan perempuan Jawa menjadikan ketrampilan membatik sebagai mata pencahariannya dalam kehidupan sehari hari. Sehingga terkenal pada jaman dahulu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif.

Batik solo sendiri terkenal dengan corak tradisional nya, baik dalam proses cap maupun proses tulisnya. Bahan bahanya sendiri asih menggunakan bahan lokal, seperti bahan untuk pewarnaan batik menggunakan bahan dari Soga jawa, sedangkan pola batik solo yang terkenal di indonesia adalah pola Sidomukti dan pola Sidoluruh dan maih banyak lagi batik solo seperti : parang rusak
setiap motif batik memiliki akar budaya yang mengakar kuat pada masyarakat. Terkadang bahkan filosofi dalam motif batik mencerminkan kondisi sosial pada saat itu. Seperti motif batik parang rusak yang terdapat di Yogyakarta. Motif batik ini termasuk dalam batik Keraton. Dimana batik masuk ke dalam ranah kekuasaaan. Berdasarkan sejarah, kesenian membatik dilakukan oleh orang-orang di lingkungan keraton seperti abdi dalem, putri raja dan lain sebagainya. Namun pada akhirnya menyebar ke luar, dan diproduksi oleh para saudagar. Inilah awal mula batik Keraton dikenal, dan mulai sejak itu ada pembagian motif.
Dimana motif-motif tertentu seperti motif batik parang rusak hanya dipakai oleh kalangan terbatas. Pada jaman dahulu motif Parang Rusak diberikan oleh para bangsawan kepada anaknya. Sehingga tidak akan didapati rakyat biasa menggunakan batik dengan motif ini. Selain Parang Rusak, motif sejenis yang tak kalah terkenal yaitu Parang Kusuma.
Makna yang terkandung dalam motif batik parang rusak yaitu sebuah hubungan yang tidak akan putus atau ikatan keluarga.

batik peralongan



batik peralongan                                                                                                                                                                                              Batik asli Pekalongan terkenal dengan istilah batik pesisir kaya akan warna. Sehingga batik pesisir terkenal dengan ragam hiasnya yang bersifat naturalis. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, beberapa diantaranya mempunyai kesamaan dengan motif batik Yogya atau Solo, di dalam batik pekalongan kita akan sering menjumpai dimana motifnya dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Bahkan tidak sedikit kita jumpai pada sehelai kain batik Pekalongan dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi yang dinamis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan Belanda dan Cina. Motif yang paling populer  dan terkenal dari pekalongan adalah motif batik Jlamprang.                                                                                                      Batik Pekalongan hingga kini telah banyak dipasarkan di Indonesia yaitu hingga ke daerah luar jawa, diantaranya adalah  Sumatera selatan, Sumatera Barat, Minahasa, Makasar,  hingga Jambi. Biasanya para pedagang batik di daerah ini memesan motif yang sesuai dengan selera dan adat daerah masing-masing.
batik pekalongan, kita membutuhkan berbagai bahan dan peralatan yang seperti kain (bisa kain katun atau mori), pewarna, lilin yang digunakan melindungi bagian batik yang dicelupkan untuk tidak tercat, canting yang juga digunakan digunakan sebagai alat tulis, air untuk mencuci dan merebus, pemanas atau kompor dan panci untuk memanaskan kain yang sudah selesai dibatik  sehingga lilin bisa cair, wadah kecil seperti wajan kecil tempat warna yang digunakan untuk melukis (menulis).

Batik malang



Batik malang
Batik telah menjadi salah satu budaya yang secara turun temurun telah diwariskan oleh nenek moyang dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai budaya asli Indonesia. Setiap kota di Indonesia memiliki batik sesuai dengan ciri khas masing-masing, begitu juga dengan daerah Malang. Batik khas Malang biasa disebut Batik Malangan karena semua inspirasi motifnya adalah semua yang ada di Malang. Batik Malangan memang belum sepopuler batik yang ada di daerah Jawa lainnya, namun keindahaan Batik Malangan tidak kalah bagusnya dengan batik yang ada di daerah lain. Batik Malangan memiliki corak batik yang khas dan unik. Peminatnya umumnya dari pengunjung luar daerah Malang dan juga wisatawan mancanegara.
Batik Malang berawal dari batik yang telah dipakai dalam upacara tradisional sejak abad XIX. Batik tersebut umumnya bermotif Sidomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah yang biasa disebut Modhang Koro. Motif ini dipakai sebagai udheng (laki-laki) dan sewek (perempuan) dalam acara resmi untuk semua lapisan masyarakat. Batik Malangan memiliki tiga ciri pokok dan menjadi bagian dari tiga komponen pokok batik, yakni pertama pada tanahan atau dasar yang diambil dari motif batik di Candi Badut. Komponen kedua berupa motif pokok (hias isian) diisi dengan gambar Tugu Malang yang diapit oleh rambut singa pada sisi kiri dan kanannya sebagai lambang Kota Malang, serta komponen ketiga adalah motif hias untuk tumpal (pinggiran plus isen-isen) yang diisi tiga sulur yang membentuk sebuah rantai. Motif hias berupa sulur-sulur bunga yang dimaksudkan untuk menggambarkan Malang sebagai kota bunga.
Batik di daerah Malang memiliki banyak karakter tergantung pada dari mana batik itu berasal. Motif Batik Malangan umumnya terinspirasi dari berbagai bangunan dan kekayaan alam yang ada di Malang, seperti Tugu, Candi Jago, Candi Tikus, Topeng Malangan, buah-buahan khas Batu, dan juga motif keramik Dinoyo. Motif-motif batik Malang lainnya antara lain, Sawat Kembang Pring (motif bambu Jawa sakbarong), Dele Kecer (hijau-merah), Teratai Singo, Kembang Kopi (gambar kopi dibelah dua berwarna hitam), Kembang Juwet (biru-hijau), Kembang Tanjung (kuning-sawo matang, bentuk bunga bulat tengah pinggir bergerigi), Kembang Jeruk (coklat), Kembang Manggar (putih-kuning), Kembang Mayang (merah-kuning), dan Kembang Padma (teratai), dan lain sebagainya.

Batik madura



Batik madura

Batik Madura merupakan seni budaya yang asli dari madura, seni batik madura kini mulai bayak diminati baik itu orang lokal maupun juga wisatawan atau turis dari mancanegara. Motif dan corak dari batik madura memiliki keunikan tersendiri. Cara pengolahan dan produksi dari batik madura ini tergolong unik dan masih menggunakan cara tradisional.

Umumnya corak batik madura diartikan dengan karakter yang kuat dicirikan dengan corak yang bebas, dimana warna yang ditampilkan dari batik madura ini adalah warna yang berani (kuning, hijau muda, dan warna merah). Namun kini batik madura juga dikenal dengan motif yang banyak bahkan hingga 1000 motif, oleh karena itu batik madura bisa dibilang paling terkemuka di pasar batik lokal maupun internasional. Sejarah juga telah mencatat bahwa banyak produsen batik madura yang terkenal. 

Di Indonesia sendiri kita telah mengenal berbagai amcam batik baik itu batik dari berbagai daerah, ada batik Solo, batik Pekalongan, batik Jogjakarta, batik jawa, batik Sumatera, dan masih banyak lagi, semua itu merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pertahankan dan wajib kita lestarikan sehingga hal itu akan bisa menjadi aset yang sangat berharga bagi bangsa ini di mata Internasional.

Di pulau Madura sudah lama dikenal sentral kerajinan batik madura, daerah yang biasa memproduksi batik madura yang terkenal adalah di kabupaten Pamekasan, di Kabupaten ini sudah banyak ditemukan pengusaha dan pengrajin yang bermukin dan mengembangkan usaha batik madura ini. Kini kabupaten Pamekasan dikenal sebagai sentral atau pusat indrustri kerajinan Batik Madura. 

Tradisi menggunakan kain batik juga semakin kuat di kalangan masyarakat madura, bahkan sewaktu kain batik belum cukup populer pada jaman dulu masyarakat madura telah terlebih dulu memproduksi kain batik dan juga menggunakan kain batik dalam kesehariannya karena batik merupakan bagian dari adat mereka sehari-hari. Dan kini ketika kain batik sudah menjadi populer maka para pengrajin semakin bergairah untuk memproduksi kain batik madura dan memasarkannya.